si pending emas ↔ si pending emas

si pending emas

Tanda jasa itu adalah Pending Emas, yaitu sebuah ikat pinggang dari emas murni seberat 500 gram dan uang senilai Rp.10juta. Sempat menerima tanda jasa ini, kemudian Herlina mengembalikan semua hadiah yang diberikan oleh Presiden Soekarno. Menurutnya, ia melakukan itu karena tulus ingin berjuang demi bangsanya bukan semata-mata untuk mencari hadiah. Herlina Kasim atau lebih dikenal dengan panggilan Si Pending Emas adalah pejuang perempuan asal Irian Jaya (sekarang Papua-red) yang jasanya untuk negeri begitu besar. Lewat Tri Komando Rakyat (Trikora), Ia berjuang atas nama kemanusiaan dan kebangsaan. Di masa mudanya, Herlina memang sudah memiliki jiwa petualang dan rasa nasionalisme yang tinggi. 24 - Jan - 2018, 14:52 Si Pending Emas, perempuan kelahiran Malang yang merupakan srikandi Trikora sekaligus seorang jurnalis bersama Bung Karno. (Istimewa) MALANGTIMES – Mungkin, tidak banyak yang mengenal jejak heroik Herlina Kasim yang bernama lengkap Sitti Rachmah Herlina atau si Pending Emas ini. tirto.id - Herlina Kasim (75) salah seorang perempuan pejuang Trikora yang dijuluki sebagai "Si Pending Emas" meninggal dunia pada Selasa (17/1/2017). Pada Jumat 6 Januari lalu, ia dikabarkan menjalani perawatan di rumah sakit swasta di Bekasi, Jawa Barat. Si Pending Emas itu dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur. Putranya, Rigel Wahyu Nugroho menyampaikan, bahwa sebelumnya Herlina Kasim berkali-kali mengungkapkan tidak mau disemayamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta. Herlina Kasim dikenal sebagai HERLINA SANG PENDING EMAS, terlibat langsung dalam upaya mengembalikan Irian Barat kepangkuan NKRI. Herlina ikut menyusup bersa... Untuk berjuang demi bangsa,” begitulah si Pending Emas berucap. Herlina yang memiliki kemampuan jurnalistik, setelah pasca Operasi Trikora, sekitar tahun 1965 akhirnya kembali direkrut dan mendapat tugas baru dari Departemen Luar Negeri dalam Opsus (Operasi Khusus). Pengalaman lain menjadi loper koran datang dari Herlina Kasim ‘Si Pending Emas’. Dia sukarelawati pembebasan Irian Barat selama 1960-1965. Di Soasiu, Maluku Utara, Herlina mengupayakan penerbitan mingguan Karya. Melalui operasi ini, pemerintah menarik Papua bagian barat menjadi bagian republik. Salah satu penerjun dalam operasi tersebut ialah Herlina Kasim, calon perwira di Kowad yang punya julukan "Si Pending Emas." Kowad sendiri sejak awal menerima calon bintara dan perwira. Para gadis yang mendaftar kebanyakan adalah lulusan SMA. Si pending emas ini dilahirkan di Malang, Jawa Timur, pada tanggal 24 Februari 1941. Pendidikan SD di Malang (1953); SMP di Jakarta (1956); SMA di Jakarta (1959); Pendidikan Militer Korps Wanita Angkatan Darat (1963-1964); Pendidikan Atase Pers Departemen Luar Negeri. Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa sosok pada pecahan ini adalah gambar pejuang wanita Trikora bernama Rachmah Herlina atau yang dikenal sebagai si Pending Emas. Herlina dikenal sebagai pasukan perempuan pertama yang masuk hutan Irian Barat untuk membebaskan bumi Cendrawasih dari tangan Belanda. Aide Memoire Pedjabat SekDjen PBB kepada Indonesia Mengenai Pengibaran Bendera dan Penjerahan kekuasaan, 31 Djuli 1961. Amendemen pada Aide Memoire tertanggal 31 Djuli 1962. 15 Agustus 1962. Aide Memoire Pedjabat SekDjen PBB Kepada Netherland Mengenai Pengibaran Bendera dan Penjerahan kekuasaan. 15 Agustus 1962. “AS Tetap Optimis”. Buku Pending Emas) Herlina Kasim atau lebih dikenal dengan panggilan Si Pending Emas adalah pejuang perempuan asal Irian Jaya (sekarang Papua-red) yang jasanya untuk negeri begitu besar. Lewat Tri Komando Rakyat (Trikora), Ia berjuang atas nama kemanusiaan dan kebangsaan.